Pages

03 November 2011

Doa Membantu Kita Lepas dari Kekuatiran

Kekuatiran sering dialami manusia dalam hidup ini. Soalnya, mengapa manusia merasa kuatir? Ada berbagai alasan. Bagaimana manusia mengatasi kekuatiran dalam hidupnya?

Seorang pelajar sedang kuatir akan nilai-nilai ulangan kenaikan kelas. Ia merasa kurang tenang. Pasalnya, ia sudah berusaha sedemikian rupa mengerjakan soal-soal ulangan, tetapi ia kurang yakin kebenarannya. Beberapa hari ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia selalu terbangun pada jam dua pagi. Padahal biasanya ia tidur pulas mulai jam sepuluh malam hingga jam lima pagi.

Pelajar itu resah, jangan-jangan ia tidak bisa mendapatkan nilai yang tertinggi untuk pelajaran-pelajaran favoritnya. Sang ibu pun menangkap suasana batin anaknya. Ia berusaha untuk menenangkan anaknya. Ia berusaha meyakinkan dia bahwa apa yang ia risaukan hanyalah bayang-bayang saja.

“Mama, saya sungguh-sungguh yakin ada soal-soal ujian untuk pelajaran-pelajaran saya tidak bisa saya kerjakan dengan baik. Ibu mendukung saya, tetapi bagaimana kalau hal itu benar-benar terjadi?” kata anak itu.

Sang ibu membawa anaknya dalam doa. Ia berharap, sang anak dapat menenangkan diri. Ia mendoakannya agar apa yang dirisaukan anaknya tidak perlu terjadi. Beberapa hari kemudian, sang anak tampak tenang. Ia bisa membantu ibunya menjaga toko. Ia bisa memusatkan pikiran dan perhatiannya pada hal-hal yang baik dan benar.

Sahabat, kecemasan atau kekuatiran sering menimpa manusia. Pertanyaannya adalah mengapa manusia cemas atau kuatir? Jawabannya tentu saja banyak. Ada berbagai alasan bagi seseorang untuk merasa cemas atau kuatir. Di saat orang berada dalam situasi seperti ini, orang akan melakukan hal-hal yang membantu dirinya untuk menenangkan diri.

Sang ibu dalam kisah di atas mengambil salah satu langkah yang terbaik dari berbagai nasihat bagi orang yang sedang berada dalam kekuatiran. Ia membawa anaknya dalam doa-doanya. Ia mempersembahkan situasi yang dihadapi anaknya dalam doa-doanya. Ia yakin, Tuhan akan selalu mendengarkan doa-doanya. Bagi ibu itu, doa menjadi penawar terbaik bagi anaknya yang sedang resah dan gelisah.

Tentu saja orang beriman memilik cara-cara untuk keluar dari kecemasan atau kekuatiran. Orang beriman tidak bekerja sendirian. Orang beriman senantiasa bekerja bersama Tuhan. Mengapa? Karena orang beriman yakin bahwa setiap inchi dari hidupnya selalu disertai Tuhan. Tuhan tidak pernah meninggalkan dirinya sedetik pun.

Untuk itu, yang dibutuhkan adalah sikap penyerahan yang mendalam kepada Tuhan. Orang berima itu orang yang tidak mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Orang beriman itu mengandalkan kekuatan Tuhan yang meraja dalam dirinya. Karena itu, mari kita serahkan hidup kita kepada Tuhan. Kita biarkan Tuhan yang memimpin perjalanan hidup kita. Dengan demikian, hidup menjadi semakin indah. Hidup ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.