Pages

01 Juli 2014

Memaknai Hadirnya Alat-alat Teknologi

Peralatan teknologi diciptakan untuk memberi kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun sering manusia kemudian dikuasai oleh peralatan teknologi itu.

Suatu hari seorang bapak mengeluh tentang anaknya yang duduk di SMA. Bapak itu mengatakan bahwa anaknya sangat jauh berbeda. Tidak seperti waktu masih di SMP. Dulu anaknya itu mematuhi perintah-perintahnya. Sekarang anak itu sulit diatur. Dia lebih suka bermain game di komputer. Sampai tidak tahu waktu.

“Anak saya sekarang ini lebih banyak waktu di depan komputer. Begitu selesai sekolah, dia langsung menghilang. Tidak makan dulu. Sampai jam lima sore baru pulang ke rumah,” kata bapak itu.

Situasi seperti ini membuat bapak itu semakin resah. Ia semakin sulit mengatasi anaknya. Ada banyak alasan yang dikemukakan oleh anaknya. Tentang makan, misalnya, anaknya selalu mengatakan ia sudah makan. Padahal nyata-nyatanya belum makan. Ia kuatir kalau-kalau anaknya itu nanti jatuh sakit.

“Anak saya ini pernah sakit berat, karena kurang gizi. Dia harus dirawat di rumah sakit beberapa hari. Saya harus keluarkan biaya untuk rumah sakit. Padahal saya ini bukan orang kaya...” tutur bapak itu.

Bapak itu tidak punya cara lagi untuk menghentikan kebiasaan buruk anaknya. Suatu hari bapak itu mendapatkan satu cara yang menurutnya sangat ampuh. Ia membelikan anaknya sebuah komputer lengkap dengan gamenya. Ia merasa senang melihat anaknya tidak meninggalkan rumahnya. Namun kebiasaan anaknya tetap sama. Ia terpaku di depan komputer itu bermain game.

Sahabat, alat-alat modern sedang menguasai hidup manusia. Manusia mudah terkecoh oleh hadirnya barang-barang elektronik yang mewah itu. Seolah-olah alat-alat itu menjadi segala-galanya dalam hidup manusia. Orang gampang tergoda. Orang sulit untuk melepaskan diri dari pengaruh alat-alat teknologi cangggih.

Keresahan bapak terhadap kebiasaan anaknya dalam kisah di atas menjadi salah satu contoh betapa orang mudah dikuasai oleh kecanggihan tekhnologi. Karena itu, orang mesti ingat bahwa alat-alat tekhnologi itu hanyalah sarana yang memudahkan manusia dalam hidup ini. Alat-alat itu bukanlah segalanya. Alat-alat itu meski diperlakukan sebagai sarana, bukan hal yang utama dalam hidup manusia.

Ketika orang mengandalkan alat-alat tekhnologi canggih itu dalam hidup, orang akan mengalami keresahan dalam hidupnya. Orang tidak akan mengalami ketenteraman dalam hidup ini. Rasa damai menjadi hilang. Orang akan bertengkar satu sama lain.

Sebagai orang beriman, kita mesti mengandalkan kekuatan Tuhan dalam hidup ini. Damai akan terjadi dalam hidup ini. Ketika orang mengandalkan Tuhan, yang terjadi adalah orang menjalani hidup ini dengan tenteram. Tidak akan ada keresahan dalam hidup ini. Soalnya, apakah manusia mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan? Atau manusia lebih mengandalkan diri dan alat-alat teknologi canggih dalam hidupnya?

Mari kita andalkan Tuhan dalam hidup ini. Alat-alat tekhnologi canggih yang kita miliki itu hanyalah sarana yang membantu kita untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1114

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.