Pages

04 Agustus 2014

Semangat untuk Bangkit dari Keterpurukan





Ketika Anda terpuruk dalam hidup ini, Anda berusaha untuk bangkit? Atau Anda tidak berani bangkit, karena Anda tidak punya pegangan hidup?

Betapa buruknya terjadi pada orang terkenal ini tetapi jatuh sebagai seorang tukang kue entrepreneur? Suatu hari sambil mempromosikan kue-kuenya pada sebuah event di Utah, Amerika Serikat, Wally Amos mendapat kabar bahwa rumah yang sedang diincarnya telah terjual. Perusahaan keduanya, Wally Amos Presents Chip & Cookies, sedang jatuh (bangkrut) persis seperti terjadi perusahaan pertamanya, Famous Amos.

Namun sebenarnya tidak seburuk itu. Amos punya suatu sejarah panjang sebagai seorang pemenang. Ia memulai kariernya sebagai seorang agen berbakat yang sukses dari William Morris. Ia pertama kali tercatat dalam Simon & Garfunkel pada 1964 dan kemudian tercatat The Supremes pada tur pertama mereka. Pada 1968 ia tampil sebagai seorang pengusaha dengan menyandang manager pribadi. Setelah tujuh tahun jatuh dan bangun, Amos merasa bahwa ia belum merealisasikan mimpi-mimpinya. Ia menghibur dirinya dengan membakar coklat dan kue-kue dan memberikannya kepada teman-temannya.

Ia berkata, “Itu suatu terapi. Saya sanggup melupakan semua hal yang buruk di sekitar saya.”

Teman-temannya memuji bahwa kue-kue yang dibuatnya begitu baik sehingga ia mesti menjualnya. Nama Wally’s Famous Amos bukan sekedar kue yang baik, tetapi sebuah brand industri kue yang baru. Namun Amos kemudian menempati halaman depan dua Majalah terkenal Time dan People pada 1977, karena kegagalan tim pengelola dan Amos kehilangan kontrol atas perusahaannya. Bahkan namanya pun ikut jatuh.

Namun Amos tidak putus asa. Ia bangkit pada 1993 dengan nama Uncle Noname, yang kemudian menjadi Uncle Wally’s, sekarang sebuah bisnis bernilai 30 juta dollar. Amos masih terlibat dalam usaha ini sebagai pemegang saham dan seorang pembicara.

Perusahaan Keebler kemudian mengambil alih Famous Amos dan membayar Famous Amos untuk mempromosikannya. Amos merebut kembali nama yang dulu hilang. Tentang hal ini, ia berkata, “Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk semua pengalaman, baik dan buruk. Anda tidak ke mana Anda akan pergi, tetapi saya dapat mengatakan sekarang bahwa tidak ada waktu yang keras, yang ada hanyalah kesempatan-kesempatan untuk bertumbuh.”

Sahabat, jatuh dan bangun dalam kehidupan itu sesuatu yang biasa. Ketika orang mengalami kejatuhan dalam hidup, hal itu menjadi kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Orang tidak boleh menggerutu atau marah terhadap keadaan jatuh itu. Justru orang mesti berani mensyukurinya, karena boleh belajar untuk bangun demi hidup yang lebih baik.

Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk tetap berjuang dalam hidup ini. Meski hidup ini terasa berat, namun kita mesti tetap bertahan. Mengapa? Karena kita tidak tahu ke mana kita sedang diarahkan oleh Tuhan. Kita mesti yakin bahwa Tuhan senantiasa mengarahkan kita ke suatu hidup yang lebih baik.

Karena itu, kita mesti berani menarik hikmah dari setiap peristiwa pahit yang sedang menerpa kita. Dengan modal iman, kita mencoba untuk bangkit dari keterpurukan kita. Kita mohon bantuan dari Tuhan, agar rahmatNya kita berhasil keluar dari pengalaman pahit itu.

Ketika kita berhasil keluar dari kesulitan hidup, kita akan mendapatkan banyak hal baik untuk perjalanan hidup kita. Saya yakin, pengalaman itu menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup kita selanjutnya. Orang beriman mesti berani belajar dari pengalaman pahit kehidupannya. Mari kita belajar dari kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk membahagiakan Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT/Tabloid KOMUNIO


1127

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.