Pages

01 September 2014

Hidup Sederhana Membawa Damai



Ketika Anda dituntut untuk hidup sederhana, apa reaksi Anda? Anda menolaknya? Atau Anda berusaha untuk menghidupinya?

Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, mengatakan, korupsi memiliki saudara kandung bernama kemewahan. Karena itu, sulit bagi mereka yang menginginkan kemewahan atau terbiasa dengan kemewahan untuk terhindar dari perilaku korupsi.

Itulah sebabnya, lanjut peraih Bung Hatta Anticorruption Award ini, di KPK gaya hidup sederhana ini sangat ditekankan. Ia berkata, “Kalau ke KPK naik mobil mewah, pasti tidak enak sendiri. Kami ada mobil dinas, tapi tidak boleh dibawa pulang. Mobil saya Avanza, kalau ke DPR berjejer dengan mobil-mobil mewah, tapi saya tidak keder.”

Uang saku dinas, menurut Busyro, bagi pemimpin KPK, hanya Rp 135.000 per hari untuk ke semua lokasi. Dinas ke kota kecil Salatiga dengan dinas ke luar negeri di Amerika Serikat atau Eropa besarnya sama. Untuk tugas ke luar negeri, jika pimpinan KPK harusnya bisa duduk di kelas eksekutif, namun kerap kali mereka memilih kelas ekonomi.

Ia berkata, “Cara hidup sederhana sekarang banyak ditinggalkan. Jangan takut hidup sederhana. Toh, sederhana bukan berarti miskin. Orang juga tidak hilang wibawa dengan hidup sederhana. Tidak ada korelasi antara kemewahan dan wibawa.”

Sahabat, hidup miskin dan sengsara memang tidak enak. Tidak ada orang yang mau hidup seperti itu. Karena itu, banyak orang berlomba-lomba untuk hidup lebih baik. Dan ini yang semestinya menjadi cita-cita setiap orang. Soalnya adalah ketika orang kemudian meninggalkan hidup sederhana dan mulai dengan hidup mewah. Lebih parah lagi, hidup mewah itu diperoleh secara instan dengan upaya-upaya korupsi.

Himbauan Busyro Muqqodas merupakan sesuatu yang realistis bagi hidup manusia di zaman sekarang. Hidup sederhana tidak memaksa orang mengejar kebutuhan hidup yang berlebihan. Hidup sederhana membuat orang lebih tenang dalam hidup ini. Orang tidak dikejar-kejar oleh berbagai hal yang justru mengganggu kehidupannya.

Ketika orang tidak mampu memenuhi hidup yang mewah, orang tergoda untuk melakukan hal-hal yang negatif. Ketika orang punya kuasa, orang akan menggunakan kekuasaannya untuk menindas orang lain. Ketika orang punya jabatan, orang kemudian tergiur untuk melakukan korupsi.

Karena itu, hidup sederhana semestinya dipilih oleh orang beriman. Mengapa? Karena orang sederhana senantiasa disertai oleh Tuhan dalam hidupnya. Orang sederhana selalu menemukan hidup ini selalu bermakna bagi diri dan sesamanya. Ketika hidup sederhana menjadi pilihan, yakinlah Anda akan menemukan damai dalam hidup ini.

Mari kita terus-menerus memperjuangkan dan menghidupi kesederhanaan. Jangan kita takut hidup sederhana, karena Tuhan berkenan kepada orang yang sederhana. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1144

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.