Pages

25 Agustus 2014

Menggunakan Inspirasi bagi Hidup Kita

 

Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda berhadapan dengan inspirasi yang ada di sekitar Anda? Anda biarkan saja, karena Anda merasa tidak mampu menggunakannya? Atau Anda berusaha untuk menggunakannya demi kemajuan diri Anda?

Supermodel asal Australia, Miranda Kerr (30), menjajal dunia baru, yaitu desain perangkat tea set dari porselen. Sebelum ini, Kerr telah mempunyai produk perawatan kulit Kora Organics by Miranda Kerr dan menulis buku, Treasure Yourself dan Empower Yourself.

Kerr digandeng perusahaan porselen China dari Inggris, Royal Albert, untuk membuat desain terbaru. Situs royal-albert.co.uk menyebutkan, Kerr memiliki selera yang elegan dan alami untuk citra porselen cantik. Ibaratnya, porselen yang indah seperti saat Kerr jalan di Catwalk dan menikmati teh di sore hari. Koleksi musim semi milik Kerr akan diluncurkan bulan depan.

Perangkat cangkir teh akan dibuat keramik asal China dan mengikuti trend desain terkini. Ibu satu anak ini berkata, “Saya akan mengambil inspirasi dari alam, warna-warna segar di taman, perjalanan keliling dunia, dan kenangan desain Royal Albert milik almarhum nenek saya.”

Tawaran untuk mendesain porselen ini datang tak lama setelah Kerr menjadi model toko pakaian H&M awal bulan ini. Tahun lalu, Kerr meninggalkan Victoria Secret yang telah membesarkan namanya, dengan alasan tak mau terikat dengan satu merek fashion.

Sahabat, ada begitu banyak hal yang menjadi inspirasi bagi hidup kita. Yang penting adalah kita mau menggunakan hal-hal yang ada di sekeliling kita secara kreatif untuk menjadi inspirasi bagi hidup kita. Sayang, banyak orang kurang cerdas untuk hal ini. Banyak orang hanya terpaku memandang hal-hal yang ada di sekeliling mereka. Akibatnya, mereka kehilangan banyak inspirasi yang sebenarnya sangat berguna bagi hidup mereka.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa hal-hal yang ada di sekeliling kita itu mempunyai kekuatan untuk hidup kita. Miranda Kerr telah melakukannya. Miranda Kerr telah menggunakan inspirasi itu sebaik-baiknya untuk mengolah hidupnya. Ia pun berhasil. Ia menimba begitu banyak hal positif bagi dirinya.

Untuk itu, dibutuhkan keterbukaan kita terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Kita mesti berani membuka diri kita, agar inspirasi yang ada itu dapat kita terima untuk kemajuan diri kta. Membuka diri itu tidak mudah. Banyak orang sering memandang sebelah mata hal-hal baik yang ada di sekelilingnya. Sering mereka mencibirkan bibir mereka, seolah-olah hanya mereka yang punya kemampuan untuk berkreasi.

Orang beriman mesti merendahkan diri untuk menimba inspirasi yang ada di sekitarnya. Kalau tidak bisa menggunakan inspirasi yang ada, orang beriman memohon bantuan rahmat Tuhan. Untuk itu, dibutuhkan iman yang mendalam yang memberikan kekuatan bagi perjalanan hidup. Dengan demikian, oranag mampu menemukan sukacita dalam hidupnya.

Mari kita membuka hati kita bagi inspirasi-inspirasi yang ada di sekitar kita. Kita memohon Tuhan agar memberi kita kekuatan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1143

Tekun Menjadikan Hidup Lebih Baik

Setiap pekerjaan atau karya menuntut suatu kesungguhan hati. Ketekunan menjadi sarana untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Anda pernah menyaksikan burung-burung yang sedang membuat sarang untuk meletakkan telur-telur mereka? Bagaimana mereka mengambil satu per satu daun-daun kering, dahan-dahan di pohon atau di tanah?

Burung membuat sarangnya dari ranting, daun atau bahan-bahan lain. Kadang bahan-bahan itu juga diambil dari tempat yang cukup jauh. Tak jarang, karena cuaca buruk atau ulah hewan dan manusia, sarang itu rusak. Tapi mereka akan tetap kembali membangun sarang mereka sampai induk burung bertelur.

Burung itu melakukan dengan penuh ketekunan. Satu per satu mereka menggigit daun-daun kering itu. Lantas mereka membawanya terbang menuju tempat untuk membuat sarang. Ketika ada daun atau dahan kecil yang jatuh, mereka akan kembali lagi untuk mengambilnya.

Kalau kita amati dengan cermat, burung-burung itu tidak lakukan sendirian. Bukan hanya sang betina saja yang lakukan itu. Tetapi si jantan pun membantu si betina untuk mendapatkan daun-daun atau dahan-dahan kecil yang kering itu. Dengan cara begitu, sarang dengan cepat terbangun.

Saat mengeram, ada banyak jenis burung yang mengeram bergantian. Burung Merpati, misalnya, secara bergantian mengerami telur. Mula-mula sang betina mengeram. Lalu sang jantan menggantikannya. Mereka lakukan seperti itu hingga sang telur menetas.

Sahabat, pernahkah Anda belajar dari kesetiaan dan ketekunan burung-burung? Atau Anda malah merasa gengsi Anda turun, kalau belajar dari kebiasaan baik burung-burung itu? Tentu saja Anda akan setuju, kalau nilai-nilai yang baik dari burung-burung itu menjadi inspirasi bagi hidup kita.

Kisah di atas mau menampakkan kepada kita bahwa suatu ketekunan dan kerja sama yang baik akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan. Suatu karya, apa pun bentuknya, akan berhasil dengan baik, kalau dilakukan dengan kesungguhan hati. Ketekunan menjadi hal yang mendorong orang untuk menuntaskan suatu karya yang sudah dimulai.

Namun orang juga mesti sadar bahwa suatu karya yang baik dibangun dari kerja sama dengan berbagai pihak. Tanpa kerja sama, suatu karya akan mudah mati dan tak berdaya. Dalam kebersamaan itu orang membuka hatinya untuk mengakui keterbatasan dirinya. Orang mesti membutuhkan bantuan dari orang lain untuk melengkapi dirinya.

Orang beriman mesti tekun dalam karya yang ditanganinya, apa pun karya itu. Jangan melihat besar atau kecilnya suatu karya. Suatu karya, sekecil apa pun, akan menjadi besar ketika dikerjakan dengan kesungguhan hati.

Mari kita belajar dari burung-burung di udara yang bahu-membahu membangun hidup. Seorang bijaksana berkata, “Bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan” (Ayub 12:7). Tuhan memberkati. **

Frans de Sales SCJ
Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1142

Menata Mimpi untuk Menjadi Nyata



Ketika Anda punya mimpi, apa yang semestinya Anda buat? Anda biarkan mimpi Anda berlalu begitu saja? Atau Anda mulai menata mimpi Anda untuk menjadikannya nyata dalam perjalanan hidup Anda?

Bagi Estelita Liana (20), terpilih menjadi putri Pariwisata Indonesia atau runner-up II Putri Indonesia 2014 bak impian menjadi kenyataan. Sejak dulu, dia ingin merasakan menjadi putri dan hanya ingin mengikuti pemilihan Putri Indonesia.

Perempuan yang akrab disapa Lily ini, berkata, “Benar-benar tak menyangka keinginan itu menjadi kenyataan. Pertama kali mengikuti pemilihan di daerah asal saya, DI Yogyakarta, menjadi pemenang pertama dan ikut pemilihan tingkat nasional. Masuk tiga besar pula.”

Setelah terpilih, dia bersama dua pemenang lainnya, Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira dan Putri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi Rappa, tinggal bersama di apartemen. Mereka bertugas sebagai putri selama setahun dan mempersiapkan diri untuk kompetisi tingkat Internasional.

Lily yang mahasiswa kedokteran Universitas Gajah Mada ini berkata, “Saya akan mengikuti pemilihan Miss Supranational. Tahun lalu, melalaui Cok Istri Krisnanda Widani, Indonesia meraih runner-up III. Namun, Negara tempat penyelenggaraan saya belum tahu.”

Walau harus cuti kuliah setahun dan jauh dari keluarga, Lily sama sekali tak keberatan. Ia berkata, “Menjadi putri dan menerima konsekuensinya, bagi saya, sungguh menyenangkan. Kesempatan ini tak datang setiap hari dan tidak semua orang mendapat kesempatan ini. Lagi pula, saya tetap kontak dengan keluarga dan mendapat izin pulang.”

Sahabat, mimpi bukan sesuatu yang buruk. Mimpi juga bukan sekedar bunga tidur. Namun mimpi dapat menjadi suatu kekuatan dalam meraih cita-cita. Banyak orang sukses di dunia ini merintis kesuksesan mereka dari mimpi. Mimpi itu memberi mereka semangat untuk memperjuangkan usaha-usaha mereka.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk berani bermimpi untuk hidup kita. Namun mimpi yang satu ini mesti disertai usaha keras. Mimpi yang tidak dibarengi usaha hanya akan menjadi bunga tidur yang segera sirna saat kita terjaga. Estelita Liana berhasil meraih impiannya menjadi putri Pariwisata tentu berkat kerja kerasnya. Ia berani mempertaruhkan hidupnya demi meraih impian yang sejak kecil ia tancapkan dalam dadanya.

Almarhum Marthin Luther King punya mimpi untuk membebaskan bangsanya dari belenggu apartheid. Mimpinya itu kemudian menjadi kenyataan. Orang Amerika berhasil bergandengan tangan meski mereka berbeda warna kulit. Perjuangan Marthin Luther King itu mesti membawa korban bagi dirinya sendiri. Ia ditembak saat hendak keluar dari motel untuk memberikan pidato tentang kesamaan hak.

Nyatalah bagi kita bahwa mimpi yang menjadi kenyataan itu dilalui dengan semangat berjuang. Orang tidak hanya duduk berpangku tangan lalu semuanya serba beres. Tetapi orang mesti berani menderita demi meraih cita-citanya. Estelita Liana tentu telah mengorbankan banyak hal untuk meraih impiannya menjadi Putri Indonesia.

Mari kita tetap bermimpi sambil berusaha untuk meraih impian kita itu. Dengan demikian, kita tetap memiliki semangat untuk menjalani hidup ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1141

22 Agustus 2014

Tetap Fokus pada Apa yang sedang Dikerjakan



Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda mesti melakukan suatu pekerjaan? Anda fokus pada pekerjaan itu? Atau Anda mudah meninggalkannya?

Penyanyi, pemain film, dan comedian Kemal Palevi (25) belakangan ini memilih untuk fokus pada seni peran dan film layar lebar saja. Dia ingin lebih serius dalam menekuni akting dan menjiwai setiap perannya. Kemal telah menyelesaikan tiga film, tetapi baru dua yang diputar di bioskop-bioskop, yakni Crazy love dan Comic 8.

Vokalis band Three Years Waiting ini mengaku enggan menerima tawaran membintangi belasan Film Televise (FTV), apalagi yang pengambilan gambarnya di luar kota.

Beberapa lalu ketika berada di Yogya, ia berkata, “Saya belum mempersiapkan diri untuk shooting FTV yang persiapannya hanya beberapa hari. Ini berbeda dengan film layar lebar yang didahului dengan berbagai persiapan.”

Adapun pengambilan gambar untuk film terbaru atau film ketiganya itu menurut rencana dilakukan di Jakarta dan Dubai pada Januari lalu. Rupanya pengambilan gambarnya batal dilaksanakan di Dubai. Ia berkata, “Tetapi karena tidak dapat Visa, shooting di Dubai batal hingga seluruh pengambilan gambar dilakukan di Jakarta.”

Tentang kepergiannya ke Ygyakarta, Kemal bercerita, ini berkaitan dengan promosi film Comic 8 yang juga dibintangi beberapa comedian jebolan Stand Up Comedy Indonesia, pelawak senior Indro Warkop, dan Nirina Zubir.

Dalam film itu, Kemal memerankan satu dari delapan pemuda yang menjadi penjahat. Mereka merupakan komplotan perampok bank. Ia berkata, “Saya di Yogya hanya sehari, pagi sampai di Yogya dan malam balik ke Jakarta.”

Sahabat, banyak orang mengandalkan kerja serabutan untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Bahkan ada yang mesti bekerja hingga dua puluh jam sehari. Mereka merasa, dengan melakukan pekerjaan seperti itu, mereka akan menggapai hasil yang berlimpah-limpah. Namun sebenarnya tidak demikian. Tubuh manusia memiliki keterbatasan.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk fokus pada apa yang sedang kita lakukan. Fokus akan membantu kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu. Fokus membantu kita untuk menjadi orang-orang yang professional dalam mengerjakan sesuatu. Tidak serabutan. Tidak seperti kutu loncat yang lompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Untuk itu, yang dibutuhkan adalah kita berusaha setia pada apa yang sedang kita lakukan. Kesetiaan itu membantu kita untuk fokus pada apa yang sedang kita tekuni. Orang yang mudah meninggalkan pekerjaannya dan memulai suatu pekerjaan yang baru sering mengalami kesulitan dalam hidupnya.

Fokus juga berarti kita tidak mudah untuk mendua hati. Memang, orang boleh saja memiliki lebih dari satu pekerjaan. Tetapi yang penting adalah orang fokus pada apa yang sedang dilakukan itu. Orang tidak mudah bosan dengan pekerjaannya itu.

Mari kita berusaha untuk selalu fokuss pada apa yang sedang kita kerjakan. Dengan demikian, kita menunjukkan kesetiaan kita kepada apa yang sedang kita kerjakan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

20 Agustus 2014

Menyesuaikan Diri dengan Situasi yang Ada

 
Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda berhadapan dengan situasi yang berada dalam lingkungan hidup Anda? Apakah Anda akan memaksakan kehendak Anda? Atau Anda berusaha untuk menyesuaikan kehendak Anda dengan situasi yang ada?

Aktris asal Inggris, Felicity Jones (30), butuh waktu dua jam untuk memadupadankan kostum yang cocok untuk dipakai dalam film The Invisible Woman. Film yang menceritakan perjalanan penulis Charles Dickens (Ralph Fiennes) ini masuk menjadi salah satu nomine penghargaan Piala Oskar 2014 untuk kategori Kostum Desain.

Jones memerankan artis muda, Nelly Ternan, yang menjalin hubungan dengan Dickens. Dia mengatakan, selalu memperhatikan desain kostum yang dikenakannya selama proses pembuatan film.

Saat premire film di Kensington Odeon di London, ia berkata, “Untuk memakai kostum itu dibutuhkan waktu berjam-jam. Desainer kostum Michael O’Connor yang dinominasikan mendapat Piala Oscar memang sangat fenomenal. Dia sangat detail dalam menyiapkan kostum para pemain.”

Film drama ini berlatar belakang tahun 1870-an. Bintang Film Like Crazy ini mengisahkan, “Saya memakai lima rangkap rok, kerangka rok besar, baru dipasangkan rok yang paling luar dan mantel. Saya seperti mau jatuh waktu mengenakan gaun itu, tentu saja sangat memalukan. Untungnya, kostum tidak rusak.”

Itu baru cerita tentang kostum. Beda lagi dengan tantangan berakting sebagai perempuan muda dengan karakter kuat. Jones mengatakan, salah satu tantangannya adalah menangkap karakter Nelly yang tak biasa.

Sahabat, setiap pekerjaan memiliki tuntutan sendiri-sendiri. Orang yang mau berhasil mesti masuk ke dalam tuntutan-tuntutan itu. Kalau tidak mau, orang tidak bisa menjadi bagian dari suatu pekerjaan. Ia akan gagal. Ia tidak mampu menyesuaikan diri dengan suatu pekerjaan.

Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk berani berhadapan dengan sesuatu yang baru dan sulit. Felicity Jones tentu saja tidak hanya begitu saja memakai pakaian yang mesti ia kenakan. Tentu ia berusaha untuk menyatu dengan kisah dalam film yang akan ia bintangi. Ia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Ia tidak memaksakan kehendaknya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga mesti menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana kita tinggal. Kita tidak bisas memaksakan kehendak kita terjadi dalam kehidupan bersama. Kalau kehendak kita itu tidak sesuai dengan kehendak umum tentu akan mengalami bentukan. Akan terjadi kekacauan dalam hidup bersama.

Menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di sekitar kita tidak berarti kita mengalah begitu saja. Namun hal ini mau mengatakan bahwa kita tetap membawa nilai-nilai yang baik ke dalam hidup bersama. Nilai-nilai yang baik itu kita kemas sedemikian rupa, sehingga tidak berbenturan dengan kepentingan umum.

Untuk itu, yang dibutuhkan adalah usaha terus-menerus untuk beradabtadi dengan lingkungan sekitar di mana kita hidup. Dengan demikian, hidup bersama menjadi suatu kesempatan untuk membahagiakan diri dan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1139

19 Agustus 2014

Membantu Anak-anak Mengembangkan Bakat

 
Apa yang akan Anda lakukan terhadap bakat atau kemampuan yang ada dalam diri anak-anak Anda? Anda biarkan saja bakat-bakat itu bertumbuh secara alamiah? Atau Anda membantu mereka untuk mengembangkan bakat-bakat mereka?

Salah satu personel The Dance Company, yaitu Ibrahim Imran alias Baim (38), dengan sabar memangku putrinya, Sarah Abiela Ibrahim atau Abey (4). Keduanya terlihat akrab dengan baju berwarna senada, yaitu kaus hitam, saat memberikan dukungan kepada para gitaris yang akan menggelar konser amal.

Ia berkata, “Iya nih, saya ngak bisa ikut, makanya sekarang datang untuk memberi dukungan kepada para gitaris. Saya ada acara dengan TDC di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Sebenarnya sudah minta pemain pengganti ke manajemen, tapi enggak bisa.”

Beberapa kali Baim meminta Abey berpose saat kamera wartawan mengarah ke arah mereka berdua. Dengan gaya manis, Abey pun berpose seperti model. Suami dari artis Artika Sari Devi ini berkata, “Kayaknya dia meniru emaknya, nih.”

Baim mengakui, dia dan Artika memang tidak mempunyai asisten rumah tangga untuk mengurus anak-anaknya. Jika Baim Bersama Abey, maka Artika mengasuh Dayana Zoelie Ibrahim yang baru berusia 10 bulan di rumah.

Tentang anak-anaknya, Baim berkata, “Saya dan Artika membebaskan anak-anak untuk memilih sendiri apakah menjadi artis atau tidak. Kalau Abey sering ikut-ikutan saya kalau lagi pegang gitar dan nadanya bener pula.”

Sahabat, sering orangtua memaksakan anak-anak mereka untuk mengikuti kehendak mereka. Atau orangtua memaksa anak-anak mengikuti jejak mereka. Tentu saja hal seperti ini menjadi beban bagi perjalanan hidup anak-anak. Anak-anak yang semestinya masih menikmati masa bermain, tetapi harus melakukan hal-hal yang menjadi beban bagi mereka.

Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Para orangtua mesti memberi ruang dan waktu bagi anak-anak mereka untuk berkembang dengan lebih baik. Memaksakan kehendak kepada anak-anak hanya akan merugikan diri anak-anak itu sendiri. Biarlah anak-anak itu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Untuk itu, orangtua mesti peka terhadap kemampuan atau talenta yang ada dalam diri anak-anak mereka. Talenta-talenta itu mesti ditemukan, agar anak-anak bertumbuh dan berkembang menuju arah yang lebih baik dan benar. Dengan demikian, mereka memiliki tujuan hidup yang lebih pasti.

Nah, setelah menemukan talenta-talenta yang ada dalam diri anak-anak itu, orangtua mesti memberikan motivasi. Orangtua memberi mereka rangsangan-rangsangan, sehingga talenta yang dimilik anak-anak itu berkembang menjadi lebih baik.

Tentu saja hal ini tidak mudah, karena banyak orangtua merasa bingung dengan talenta yang dimiliki anak-anak mereka. Bahkan ada orangtua yang tidak tahu sesungguhnya bakat atau kemampuan seperti apa yang dimiliki anak-anak mereka. Karena itu, para orangtua mesti berjuang keras untuk menemukan dan kemudian mengembangkan talenta yang ada dalam diri mereka. Dengan demikian, anak-anak memiliki tujuan hidup yang lebih baik. Tuhan memberkati. **


Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1138

18 Agustus 2014

Mewujudkan Iman dalam Hidup yang Nyata

 

Apa yang akan Anda lakukan ketika tantangan dan rintangan menghadang Anda? Anda berhenti di tempat atau Anda berani menghadapinya?

Ada seorang perempuan sedang hamil tujuh bulan. Ia tetap bekerja seperti biasa. Ia seorang sopir taksi di Jakarta. Ia sedang mengandung anaknya yang keempat. Demi kelangsungan hidup, perempuan ini mesti bekerja dari jam 4 pagi hingga jam 12 malam. Karena jam kerjanya seperti itu, dia harus tidur di pool, malam libur baru pulang. Suatu pekerjaan yang tidak mudah bagi seorang perempuan yang sedang hamil. Tetapi ia mesti melakukannya demi keluarganya.

Tiga hari ia melakukan pekerjaan itu, satu hari libur. Saat libur itu, ia gunakan kesempatan itu untuk mengurus ketiga anak yang lain yang masih kecil-kecil. Sementara suaminya bekerja sebagai pengawas bangunan. Tuntutan hidup di Ibu Kota memaksa pasangan suami istri itu untuk bekerja. Mereka mesti membagi waktu untuk mengurus ketiga anak mereka.

Bekerja sebagai sopir taksi, tidak selalu mulus. Suatu ketika ia dirampok oleh penumpangnya. Uang hasil kerja hari itu ludes. Black Berry-nya pun lenyap dirampas oleh penumpangnya itu. Dalam kondisi seperti itu, ia pasrah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tidak bisa melawan.

“Saya ingat anak-anak saya yang masih kecil-kecil. Kalau saya melawan lalu dibunuh, siapa yang akan memberi mereka makan?” kata ibu itu.

Di waktu yang lain, seorang penumpang mabuk hampir memperkosa dirinya. Untunglah ia cepat-cepat membawa taksinya ke tempat yang ramai. Begitu berhenti, ia langsung berteriak-teriak. Akibatnya, penumpang mabuk itu pun ditangkap polisi. Bagi perempuan itu, inilah tantangan hidup yang nyata. Ia mesti menghadapinya dengan penuh resiko.

Pengorbanan perempuan itu tidak sia-sia. Hasil keringatnya ia gunakan untuk kebutuhan hidup keluarganya. Anak-anaknya boleh mengalami kasih sayang yang berlimpah. Mereka tidak perlu menderita kelaparan.

“Saya bahagia, meski saya mesti berkorban untuk keluarga saya. Kami hidup rukun dan damai,” katanya.

Sahabat, kebahagiaan itu diperoleh melalui korban. Dalam kehidupan keluarga, suami istri saling berkorban untuk saling memberikan kebahagiaan. Anak-anak akan terjamin hidupnya, ketika suami istri sungguh-sungguh menyadari tugas dan kewajiban mereka. Keluarga seperti ini hidup dalam realitas yang sesungguhnya.

Kisah nyata di atas mau mengatakan kepada kita bahwa korban yang dilakukan dengan penuh cinta kasih akan membawa sukacita dalam hidup. Apa pun yang dilakukan dengan terpaksa hanya menjadi beban dalam hidup ini. Perempuan itu menyadari betul resiko menjadi seorang sopir taksi di kota besar. Namun demi kasih sayangnya kepada keluarga, ia mampu melakukannya dengan penuh sukacita.

Orang beriman mesti berani menampakkan imannya dalam hidup sehari-hari. Iman itu mesti mewujud dalam pengorbanan diri demi kasih sayang yang mendalam kepada sesama yang paling dekat. Korban seperti ini biasanya membawa damai dan sukacita dalam hidup.

Untuk itu, orang beriman mesti berani menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Tantangan dan rintangan itu menjadi motivasi dalam menghayati iman dalam hidup sehari-hari. Hanya dengan berani berkorban, orang akan menemukan jati dirinya yang sesungguhnya dalam hidup yang nyata. Mari kita wujudkan iman dalam hidup sehari-hari dengan mengorbankan hidup kita demi kebahagiaan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1137

16 Agustus 2014

Menahan Diri terhadap Keinginan

Banyak orang lebih suka menuruti keinginan diri mereka. Akibatnya, mereka mengikuti apa saja yang mereka inginkan. Orang tidak bisa menahan diri berhadapan dengan berbagai godaan yang menghadang diri mereka. Tema permenungan kita malam ini adalah Menahan Diri terhadap Keinginan.

Sejak SMP, model dan artis film Laudya Cynthia Bella (25) senang berganti-ganti tas. Misalkan, hari Senin dia memilih tas A, Selasa ia membawa tas B. “Begitu Rabu, saya tidak mau lagi membawa tas A dan B. Harus ganti lagi. Mama saya sampai bingung,” katanya beberapa waktu lalu.

Kebiasaan itu berlanjut hingga kini. Dia senang mengoleksi tas dari berbagai model, warna dan merek. Alhasil, artis yang juga tampil di banyak sinetron ini sering lupa membawa barang penting, seperti dompet dan kartu ATM.

Artis yang tenar lewat sinetron Juragan Jengkol ini berkata, “Ganti tas berarti memindahkan semua barang yang ada ke tas lain. Nah, saat itulah beberapa barang sering ketinggalan.”

Meski sering alpa membawa barang penting, dia tidak kapok sering berganti tas. Bella yang juga tergabung dalam grup vocal Bukan Bintang Biasa ini berkisah, saat membeli tas, biasanya dia memilih warna dan model. “Paling tak tahan kalau ada tas lucu. Aduh…, bawaannya ingin beli lagi,” tandasnya.

Hanya saja, sekarang dia lebih mampu menahan diri untuk tidak selalu membeli tas baru. Bella yang juga bintang iklan ini berkata, “Sudah tobat, saya. Mungkin karena saya lebih dewasa sekarang, sehingga lebih bisa menahan hawa nafsu belanja tas.”

Sahabat, godaan selalu datang setiap saat kepada kita. Banyak orang tidak tahan berhadapan dengan godaan-godaan. Mereka akhirnya terjerumus ke dalam godaan-godaan itu. Akibatnya, dalam hidup ini mereka hanya menuruti godaan-godaan itu. Mereka tidak bisa mengelak lagi ketika berhadapan dengan godaan-godaan itu.

Kisah di atas memberi kita contoh untuk mampu mengendalikan diri kita dari godaan-godaan. Bella sadar bahwa kalau ia menuruti godaan untuk memiliki berbagai jenis tas, ia bisa tergantung terus-menerus pada keinginannya itu. Karena itu, ia mesti mengambil langkah untuk menghentikannya. Caranya adalah dengan menahan diri terhadap godaan itu. Ia berhasil mengendalikan keinginan dirinya.

Memang, tidak gampang orang mengendalikan kecenderungan dirinya. Banyak orang lebih suka menuruti keinginan hatinya. Mengapa? Karena keinginan hati itu terasa enak dan indah. Orang merasakan kenikmatan yang begitu dalam. Namun sebenarnya semua kenikmatan itu semu.

Orang beriman mesti berani keluar dari keinginan-keinginan semu. Orang beriman mesti mengejar kenikmatan yang tahan zaman, yaitu kenikmatan berada dalam kuasa dan naungan Tuhan. Ini tidak mudah, karena orang mesti mencari dan menemukan kehendak Tuhan bagi hidupnya. Banyak orang bingung tentang hal ini. Akibatnya, mereka lebih suka memilih yang mudah bagi hidup mereka. Mereka memilih untuk mengingkuti keinginan diri mereka.

Karena itu, kita mesti membuka hati kita bagi Tuhan. Dengan demikian, kita dapat menemukan kehendak Tuhan bagi hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1136

Demi Keselamatan Lingkungan, Ubah Gaya Hidup

 

Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi secara massif di negeri ini? Anda cuek saja? Atau Anda mau berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dengan mengubah gaya hidup Anda?

Kampanye cinta lingkungan yang paling sering dilakukan Miss Earth 2013 Nita Sofiani (21) adalah hemat penggunaan kantong plastik. Setiap kali berbelanja, Nita akan menolak tas plastik dengan tegas. Untuk itulah, ke mana pun pergi, dia akan selalu membawa tas kain yang bisa dipakai berkali-kali.

Tentang kebiasaannya ini, ia berkata, “Aku mengajak orang lain untuk memakai tas ramah lingkungan saat berbelanja. Di media sosial, aku gencar mensosialisasikan tas ramah lingkungan. Kalau belanja, aku langsung menolak tas plastik dan mengeluarkan tasku. Dari situ kan, aku bisa memberikan contoh kepada orang lain,” kata Nita.

Sejak meraih gelar Miss Earth 2013, Nita juga gencar mengampanyekan cinta lingkungan ke sejumlah daerah. Nita yang pernah meraih gelar Miss Jabar 2011 ini berkata, “Kemarin baru pulang dari Kupang bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, pernah ke Pulau Tanjung Sauh (Kepulauan Riau) untuk melihat konservasi air, konservasi yang luar biasa.”

Akhir tahun lalu, Nita meraih tujuh penghargaan di ajang Miss Earth International yang di selenggarakan di Filipina. Beberapa penghargaan itu di antaranya Miss Friendship, Bronze Medal untuk kategori terbaik dan Top Best Talent.

Sahabat, bencana alam di musim penghujan ini sedang melanda negeri tercinta ini. Sampai-sampai ada stasiun TV yang memberi nama Negeri Bencana saat menyiarkan bencana-bencana yang sedang terjadi di negeri ini. Soalnya, mengapa mesti ada bencana? Tentu saja hal ini tidak lepas dari kebiasaan manusia dalam memperlakukan lingkungan hidup di mana mereka tinggal.

Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk berani ambil jalan berlawanan dengan kebiasaan salah dari banyak orang. Nita Sofiani berani memberi contoh dengan membatasi diri menggunakan bahan plastik yang mengganggu lingkungan hidup. Ia menyadari bahwa bahan plastik tidak hancur di dalam tanah. Mengurangi penggunaan plastiks berarti memberi kesempatan kepada tanah untuk memperbaiki dirinya. Lingkungan hidup di sekitar pun akan menjadi lebih baik.

Sering banyak orang tidak sadar akan hal ini. Banyak orang merasa cuek terhadap keselamatan lingkungan hidup. Baru ketika terjadi bencana alam orang mulai sadar akan ketidaknyaman hidup yang dialaminya. Namun meski begitu, orang tidak segera sadar akan situasi hidupnya. Orang tetap membuang sampah. Orang tetap menggunakan bahan-bahan dari plastik untuk kebutuhan hidupnya.

Yang dibutuhkan adalah kesadaran yang lebih tinggi akan kerusakan lingkungan hidup. Orang mesti membiasakan dirinya untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Bukankah lingkungan hidup adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia? Mari kita mengubah gaya hidup kita dengan lebih mencintai lingkungan hidup. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1135

Menimba Semangat Baru dari Tuhan


 
Setiap orang membutuhkan semangat baru untuk meneruskan perjalanan hidupnya di dunia ini. Namun sering manusia berjuang sendiri untuk mencari dan menemukan semangat baru itu.

Aktris dan penyanyi Lea Michele (27) menikmati liburan Natal 2013 lalu setelah satu tahun penuh disibukan dengan berbagai kegiatan. Akhir-akhir ini, Michele gencar mempromosikan single terbarunya, “Cannonball”.

Tahun ini menjadi saat yang paling berat bagi Michele, karena kehilangan kekasih, Cory Monteith, yang tinggal di Vancouver, Kanada. “Setelah melewati pekan yang menakjubkan, kini saatnya mengisi kembali tenaga yang mulai habis, relaks, dan menghirup udara segar,” katanya.

Pada Natal yang lalu, Michele merayakannya bersama keluarganya di Los Angeles, Amerika Serikat. Aktris yang mengawali karirnya di panggung Broadway ini memuji orangtuanya yang menghibur saat dia kehilangan kekasih. Untuk itulah dia bertekad untuk memiliki semangat baru di tahun 2014.

“Ibu memberikan saya nasihat, ada satu kekuatan yang datang bersama kesedihan, suatu saat saya pasti menemukanya,” tutur Michele.

Setelah Liburan, Michele menyelesaikan persiapan peluncuran album perdananya, berjudul Louder. Album ini diluncurkan pada Maret 2014. Dia merasakan, kuatir dengan respons penggemarnya yang mengenal dirinya sebagai Rachel Berry dalam film Glee.

Ia berkata, “Meski kuatir. Saya tetap bersemangat. Selama ini, saya memerankan Rachel Berry, sehingga pengalaman bernyanyi ini sungguh menakjubkan. Biarkan semua orang tahu Michele yang sebenarnya.”

Sahabat, setiap orang memerlukan semangat baru bagi hidup ini. Ketika orang mengalami kelelahan dalam hidupnya, orang membutuhkan semangat baru. Tujuannya untuk mengalirkan energi ke dalam dirinya, agar tetap memiliki semangat untuk memperjuangkan hidup ini.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk mencari cara-cara baru dalam mengatasi kehidupan kita yang kadang-kadang membosankan. Tentu saja tidak mudah, karena dibutuhkan kreativitas dalam menemukan semangat baru bagi hidup. Orang yang mampu menciptakan kreasi-kreasi baru akan selalu menemukan semangat baru bagi hidupnya.

Orang beriman menemukan semangat baru itu di dalam Tuhan. Tuhan mengalirkan rahmatNya kepada manusia. Tuhan memenuhi hidup manusia dengan semangat baru itu. Dengan demikian, manusia menemukan hidupnya selalu segar bersama Tuhan.

Persoalannya adalah manusia sering mau mencari dan menemukan sendiri semangat baru itu. Manusia merasa bahwa dirinya mampu menciptakan semangat baru itu. Padahal sebenarnya tidak mungkin manusia berusaha sendiri. Manusia mesti berjuang bersama Tuhan untuk menemukan semangat baru bagi hidupnya.

Mari kita mencari dan menemukan semangat baru bersama dengan Tuhan. Dengan demikian, hidup kita selalu diperbarui. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1134

Menghargai Karya Cipta Sesama




Apa yang Anda lakukan berhadapan dengan karya-karya sesama Anda? Anda memberikan penghargaan yang tinggi? Atau Anda menganggap remeh terhadap karya cipta sesama Anda itu?

Jika diperhatikan, Jennifer Lawrence selalu memakai busana dari Christian Dior di tiap penampilan karpet merahnya. Dari mulai menghadiri premier film, hingga ajang penghargaan bergengsi seperti Grammy Awards beberapa tahun lalu.

Namun tahukah Anda? Untuk membuat bintang 'The Hunger Games' itu memakai karyanya, Dior membayar Jennifer Lawrence hingga US$ 20 juta atau mencapai Rp 243 miliar. Laporan dari Page Six itu menyatakan, bintang film 'American Hustle' ini menandatangani kontrak kerjasama dengan harga fantastis tersebut, untuk tiga tahun dengan rumah mode Prancis itu.

Jennifer Lawrence dan Dior telah bekerjasama sejak 2012. Ia pun pernah menjadi spokeswoman Dior di tahun itu. Setelah membintangi sekuel pertama 'Hunger Games', Raf Simons, creative director Dior, pun tidak ragu menjadikan Jennifer Lawrence sebagai muse rancangannya.

“Aku kagum melihat penampilannya yang luar biasa di film-film blockbuster. Tapi bukan hanya itu, aku juga terpana dengan interpretasi yang kuat dan karakternya,” kata Raf Simons.

Tak lama setelahnya, Jennifer Lawrence pun membintangi kampanye Miss Dior dan membuat tampilan red carpet yang memesona dengan karya-karya Dior. Sebelum Jennifer Lawrence, Dior juga pernah menggandeng selebriti lainnya sebagai spokeswomen. Mereka adalah Marion Cottilard, Natalie Portman, Charlize Theron dan Mila Kunis.

Sahabat, suatu kualitas tinggi dihargai dengan kualitas yang tinggi pula. Tentu saja ini sesuatu yang mengagumkan bagi banyak orang. Sebuah rumah disain memberi penghargaan yang tinggi terhadap modelnya. Semua itu berkenaan dengan bisnis besar dengan kualitas tinggi yang dihasilkan oleh karya cipta.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk memberi penghargaan yang tinggi terhadap suatu karya. Sering kita menganggap remeh suatu karya. Padahal suatu karya itu melibatkan seluruh hidup seseorang. Suatu ciptaan baru terjadi dari penyerahan diri secara total dari seorang pencipta untuk karyanya.

Banyak orang sering merasa bahwa suatu karya yang telah ada hadir begitu saja. Bahkan banyak orang menganggap enteng suatu karya cipta. Padahal belum tentu mereka bisa menciptakan karya yang sama. Akibatnya, banyak orang kurang menghargai karya sesamanya. Banyak orang kurang mau belajar dari sesamanya.

Orang beriman diundang untuk senantiasa menghargai karya cipta sesamanya. Caranya bermacam-macam. Misalnya, dengan menggunakan karya cipta itu sebaik-baiknya. Atau memberikan pujian terhadap suatu karya cipta yang baru ditemukan. Dengan memberikan pujian, kita pun dapat menjadi orang-orang yang kreatif dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi kehidupan manusia.

Mari kita menghargai karya cipta sesama. Dengan demikian, kita pun memiliki semangat untuk menciptakan karya-karya baru bagi kehidupan bersama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1133

12 Agustus 2014

Membangun Rasa Percaya dalam Hidup

Apa yang akan Anda lakukan, ketika mesti membangun kehidupan bersama? Saya yakin, Anda akan memulainya dengan rasa percaya. Kepercayaan membuat Anda merasa yakin akan sukses dalam membangun hidup bersama.

Ada seorang gadis yang sangat setia. Ia hidup di sebuah kampung yang tidak terlalu jauh dari kota. Meski hidupnya mudah dipengaruhi oleh situasi kota, gadis itu tetap pada budaya di kampung halamannya. Ketika ada seorang pemuda melamarnya, ia pun menerima lamaran itu. Mereka berpacaran hingga setahun lebih.

Gadis itu tahu bahwa sang pemuda, pacarnya itu, orang yang kaya raya. Ia hidup berkelimpahan harta. Bahkan pemuda itu kemudian membangun rumah yang megah di kampung gadis itu. Namun ia ingin berpacaran dengan pemuda itu bukan karena ia kaya. Ia sadar bahwa cintanya kepada pemuda itu melebihi segala-galanya.

Karena itu, ia selalu berusaha untuk menjauhkan kesan dari masyarakat di kampungnya bahwa ia ingin menikah dengan pemuda itu karena hartanya. Apa yang dia buat? Yang dia lakukan adalah dia hidup bersahaja. Ia hidup dalam kesederhanaan. Justru dengan hidup seperti itu, sang pemuda itu semakin mencintainya. Pemuda itu pun memutuskan untuk segera menikahi gadis desa itu setelah setahun lebih berpacaran.

Kesetiaan gadis desa itu tidak perlu diragukan. Ketika sang suami mengajaknya untuk pindah dari kampung itu, ia pun mau. Ia pasrah. Ia berserah diri kepada sang suami. Ia yakin, sang suami tidak akan menyengsarakannya. Ia yakin, ia akan diperlakukan dengan sangat baik. Bukankah ia adalah bagian dari diri suaminya?

Benar! Kepasrahan dirinya itu membuahkan hasil yang berlimpah. Sang suami pun sangat setia kepadanya. Ia tidak berpaling kepada gadis lain. Hidup dalam situasi saling percaya membuat mereka hidup bahagia. Hari-hari mereka lalui dengan keceriaan, karena mereka saling mencintai.

Sahabat, saling percaya merupakan salah satu kunci dalam membangun hidup bersama. Saling percaya membuat hidup ini semakin enak untuk dijalani. Tidak ada hambatan dalam membangun kehidupan bersama. Hasilnya adalah hidup yang bahagia lahir dan batin.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk terus-menerus membangun kepercayaan dalam hidup bersama. Orang yang dapat dipercaya itu orang yang akan memiliki banyak rahmat bagi sesamanya. Gadis itu membangun kepercayaan dalam dirinya dengan berusaha setia kepada pemuda pujaannya. Mereka pun saling percaya. Mereka pun saling menyerahkan diri dengan tanpa menaruh curiga.

Dalam hidup beriman, kita diajak untuk membangun kepercayaan kita kepada Tuhan. Kepercayaan itu mesti ditunjukkan dengan kesetiaan yang besar kepada Tuhan yang mahapengasih dan penyayang. Kita menaruh percaya kepada Tuhan bukan karena ada pamrih. Tetapi melulu kita menaruh kepercayaan kepada Tuhan, karena kita adalah ciptaanNya. Kita yakin, Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita.

Untuk itu, yang kita mesti lakukan adalah pasrah kepada Tuhan. Berpasrah kepada Tuhan dengan penuh iman membuat kita hidup bahagia. Kita mesti yakin bahwa Tuhan selalu setia memelihara hidup kita. Mari kita berserah diri kepada Tuhan. Dengan demikian, hidup ini memiliki makna yang mendalam bagi kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1132

10 Agustus 2014

Terus-menerus Belajar dari Kehidupan

 
Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda berhadapan dengan sesuatu yang baru sama sekali bagi Anda? Anda meninggalkannya? Atau Anda ingin mempelajarinya dengan penuh kesungguhan?

Aktris Kristen Stewart (23) telah menjalani pelatihan militer dengan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk mendukung aktingnya di film terbaru, Camp X-Ray. Dia pun menginginkan bisa lebih menghayati perannya sebagai tentara muda. Dia ingin terlihat seasli mungkin sebagai tentara.

Pertengahan tahun 2013 sempat beredar foto-foto Stewart yang mengenakan baju tentara sedang berlatih militer. Dalam film drama tersebut, Stewart berperan sebagai Amy Cole, seorang tentara yang bertugas di Guantanamo Bay dan berteman dengan seorang narapidana.

Bintang film Twilight ini berkata, "Saya menghabiskan beberapa waktu dengan para tentara Angkatan Laut. Saat itu, saya benar-benar merasa menjadi tentara. Keren sekali! Mereka sangat baik."

Film Camp X-Ray yang disutradarai Peter Sattler tersebut pertama kali diluncurkan di ajang Sundance Film Festival 2014 di Utah, Amerika Serikat.

Peraih penghargaan British Academy Film Awards 2010 ini berkata, "Kami ingin membuat film itu sebaik mungkin dan terlihat asli. Kalau akting saya tidak mirip dengan tentara, saya pasti kecewa dan membenci film itu. Kami berusaha supaya semua adegan berjalan seperti kehidupan nyata."

Sahabat, lain padang lain belalang. Begitulah pepatah kuno yang tetap laris manis di zaman modern ini. Artinya, orang mesti berani belajar sesuatu yang baru ketika dia mulai hidup di tempat yang baru. Orang mesti berani menyesuaikan diri dengan dunia yang baru. Dengan demikian, orang akan meraih kesuksesan dalam hidup ini.

Apa yang dilakukan oleh aktris Kristen Stewart merupakan suatu tindakan bijaksana. Belajar sesuatu yang baru menjadi kewajibannya sebagai seorang bintang film. Ia rela berlelah-lelah bersama para tentara Angkatan Laut. Hal itu menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga. Tentu bukan hanya untuk syuting film yang dibintanginya. Tetapi juga untuk hidupnya selanjutnya. Mengapa? Karena pengalaman itu melekat pada dirinya. Pengalaman itu guru yang sangat berguna bagi kehidupan.

Banyak orang berusaha menghindari belajar sesuatu yang baru. Mereka merasa bahwa belajar sesuatu yang baru itu membuat mereka capek. Apa-apa sedikit harus belajar. Akibatnya, mereka merasa malas untuk belajar. Padahal belajar sesuatu yang baru itu menyenangkan. Ada pengetahuan dan ketrampilan baru yang diperoleh. Hasilnya, orang memperkaya dirinya dengan sesuatu yang baru itu.

Setiap hari Tuhan memberi kita pengalaman-pengalaman baru. Namun manusia sering kurang menyadarinya. Manusia merasa bahwa hari ini sama saja dengan hari kemarin dan besok. Padahal selalu ada yang baru dalam kehidupan ini. Tuhan ingin agar kita mempelajari sesuatu yang baru itu. Tuhan ingin agar kita memperkaya diri dengan sesuatu yang baru itu.

Orang beriman mesti berani dan berusaha untuk senantiasa belajar ketika hendak melakukan sesuatu yang baru. Pepatah mengatakan, ‘Di mana bumi dipijak, di situ langit dijinjing’. Artinya, orang mesti berani belajar sesuatu yang baru, ketika hendak memulai sesuatu yang baru. Mari kita menanamkan semangat untuk terus-menerus belajar dari kehidupan. Dengan demikian, hidup ini menjadi semakin bermakna. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1131

05 Agustus 2014

Belajar Hal-hal Baik dari Sesama



Apa yang Anda harapkan dari kehadiran sesama Anda? Apakah Anda hanya mengharapkan bantuannya? Atau lebih dari itu, Anda ingin belajar banyak hal dari sesama Anda?

Suatu hari, seekor harimau nyasar di suatu perusahaan. Karena takut akan ditemukan, ia bersembunyi di toilet perusahaan. Berhari-hari ia cukup aman bersembunyi di dalam toilet itu. Tak seorang pun memperhatikan toilet tersebut, karena jarang dipakai. Toilet itu biasanya dipakai untuk para eksekutif perusahaan.

Namun setelah beberapa hari bersembunyi, sang harimau mulai merasa lapar. Ia memutuskan untuk menyantap apa pun yang ditemukannya. Pagi itu, Kepala HRD perusahaan masuk ke toilet. Betul-betul santapan yang lezat bagi sang harimau. Setelah melihat situasi cukup aman, harimau tersebut langsung menerkam kepala HRD perusahaan itu. Berhari-hari setelah Kepala HRD hilang, ternyata perusahaan aman terkendali. Tidak terjadi masalah apa pun.

Sang harimau lapar lagi. Kali ini ia menunggu korban kedua. Ternyata, korban kedua adalah Presiden Direktur perusahaan itu yang banyak mengurusi urusan-urusan utama dalam perusahaan dan urusan penting lainnya. Ketika ia sedang menikmati aktivitas alaminya, ia pun diterkam oleh harimau itu. Setelah kejadian itu, perusahaan tetap tenang. Bahkan sampai berhari-hari setelah peristiwa itu. Tidak ada yang geger dan merasa kehilangan dengan lenyapnya Kepala HRD maupun Presiden Direktur.

Lantas, untuk ketiga kalinya setelah beberapa hari lewat, sang harimau pun lapar lagi. Pagi itu yang masuk ke toilet adalah sang office boy. Hari itu, sang office boy membersihkan toilet eksekutif tersebut. Setelah melihat situasi aman, sang harimau menerkamnya. Selang beberapa jam kemudian, perusahaan tersebut menjadi geger. Orang-orang mulai mencari sang office boy yang hilang, karena mereka membutuhkannya untuk fotokopi, mengantarkan dokumen, melayani tamu, dan urusan-urusan lainnya. Hal itu membuat mereka sibuk mencari sang office boy.

Pihak Keamanan pun dikerahkan untuk mencari sang office boy. Semua orang sibuk mencari sampai ke pelosok kantor. Justru karena sang harimau telah memakan sang office boy perusahaan menjadi geger. Harimau itu ditemukan di toilet eksekutif sedang santai-santai.

Sahabat, seseorang menjadi sangat berguna ketika dibutuhkan oleh orang lain. Ini yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Apalagi di zaman yang sangat pragmatis seperti sekarang ini. Ketika seseorang dirasa tidak berguna, orang itu lebih gampang disingkirkan. Tentu saja sikap seperti ini suatu sikap yang kurang baik. Setiap orang itu berguna dan berharga, karena diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan-tujuan tertentu.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa semestinya setiap orang memiliki nilai-nilai dalam kehidupan ini. Orang tidak boleh membeda-bedakan martabat seseorang. Peran manusia itu berbeda-beda, tetapi martabat manusia tidak dilihat dari peran yang dimainkannya. Setiap peran yang dilakoni oleh manusia itu memberikan sukacita yang mendalam bagi kehidupan.

Peran yang berbeda-beda itu membantu kita untuk saling memperkaya kehidupan ini. Kita bisa belajar sesuatu yang baru dan baik dari sesama kita. Sesama kita tidak hanya berguna saat kita membutuhkannya. Tetapi lebih dari itu, kita menerima kehadiran dirinya sebagai manusia yang memiliki martabat yang tinggi. Sesama itu menemukan jati dirinya dengan kehadiran diri kita. sebaliknya, kita menemukan jati diri kita dengan kehadiran sesama kita.

Mari kita saling memberi dalam kehidupan ini. Dengan demikian, hidup ini menjadi semakin bermakna. Tuhan memberkati. **

Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1129

Menemukan Cara Baru untuk Mengatasi Kegagalan

 

Apa yang akan terjadi dengan diri Anda, ketika kegagalan mendatangi diri Anda? Anda menangisinya? Atau Anda justru bangun dari keterpurukan Anda?

Sebelum terkenal menjadi seorang yang luar biasa di pasar modal, Mark D Cook pernah mengalami bangkrut yang luar biasa. Ia kehilangan 800.000 dollar Amerika Serikat dalam satu perdagangan. Dalam satu hari, ia sendiri kehilangan 500 ribu dollar US dan 300 ribu dollar US dari keluarga besarnya.

Bertarung dengan kehilangan itu, ia berhenti bermain di bursa efek selama dua tahun dan selama lima tahun melakukan dua pekerjaan untuk mendapatkan kembali uangnya hilang itu. Pada tahun yang ketiga, ia melakukan perdagangan namun tidak untung, tidak rugi. Tahun berikutnya juga terjadi hal yang sama.

Tetapi Mark kemudian bangkit setelah tahun kelima. Ia menemukan tanda-tanda baru dalam perdagangan di pasar modal. Hal itu menuntunnya untuk beruntung tiga kali lipat. Hal itu terjadi berkat pendekatan baru yang dilakukannya. Usaha-usaha dengan system baru itu memberinya keuntungan yang luar biasa besar. Dalam satu kali perdagangan ia bisa memetik keuntungan hingga satu juga dollar US.

Kepada orang-orang yang ingin mengikuti jejaknya, ia mengatakan bahwa mereka tidak boleh takut rugi. Orang harus berani jatuh untuk bangkit lagi. Orang mesti berani merasakan sakitnya menjadi orang yang kehilangan segala-galanya. Dengan demikian, orang mulai mencari cara-cara baru untuk meraih kesuksesan.

Sahabat, sering orang maunya berhasil terus-menerus. Orang tidak mau mengalami kegagalan dalam hidup. Akibatnya, orang terjerumus ke dalam situasi instan. Apa-apa maunya serba cepat. Orang tidak mau mengalami proses dalam menjalani kehidupan ini. Kalau bisa, setiap saat selalu ada mukjizat dari Tuhan atas hidup mereka.

Kisah di atas mengajarkan kepada kita untuk melewati suatu proses dalam perjalanan hidup. Ketika orang mesti dilanda kegagalan, ya diterima dengan senang hati. Orang tidak merasa bahwa kegagalan itu beban bagi hidupnya. Justru kegagalan itu menjadi kesempatan untuk belajar tentang strategi baru yang akan diterapkan.

Orang yang tidak pernah gagal dalam kehidupan biasanya tidak banyak belajar tentang kehidupan. Orang seperti ini biasanya akan mengalami jalan buntu ketika mengalami kegagalan dalam hidup. Tidak ada cara baru yang ditemukannya untuk mengatasi kegagalannya. Akibatnya, orang seperti ini selalu mengambil jalan pintas. Inginnya selalu yang instan, biar mudah dan cepat.

Orang beriman tentu ingin selalu belajar dari peristiwa-peristiwa hidup ini. Kehidupan ini memberikan berbagi hal positif bagi kita. Hal-hal itu menjadi bahan pelajaran yang berharga untuk kita. Kita membekali diri kita dengan pengalaman kehidupan itu, sehingga kita menjadi orang-orang yang kuat dalam menjalani hidup ini.

Untuk itu, kita butuh tekad. Kita butuh kesabaran dalam menjalani hidup ini. Kita butuh penyerahan diri yang lebih dalam kepada Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan senantiasa berjalan bersama kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita berjalan sendirian untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan kita.

Mari kita terus-menerus belajar dalam kehidupan ini. Dengan demikian, kita dapat menemukan cara-cara baru untuk menjadikan hidup kita lebih baik dan bahagia. Tuhan memberkati. **

Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT/Tabloid KOMUNIO


1128

04 Agustus 2014

Semangat untuk Bangkit dari Keterpurukan





Ketika Anda terpuruk dalam hidup ini, Anda berusaha untuk bangkit? Atau Anda tidak berani bangkit, karena Anda tidak punya pegangan hidup?

Betapa buruknya terjadi pada orang terkenal ini tetapi jatuh sebagai seorang tukang kue entrepreneur? Suatu hari sambil mempromosikan kue-kuenya pada sebuah event di Utah, Amerika Serikat, Wally Amos mendapat kabar bahwa rumah yang sedang diincarnya telah terjual. Perusahaan keduanya, Wally Amos Presents Chip & Cookies, sedang jatuh (bangkrut) persis seperti terjadi perusahaan pertamanya, Famous Amos.

Namun sebenarnya tidak seburuk itu. Amos punya suatu sejarah panjang sebagai seorang pemenang. Ia memulai kariernya sebagai seorang agen berbakat yang sukses dari William Morris. Ia pertama kali tercatat dalam Simon & Garfunkel pada 1964 dan kemudian tercatat The Supremes pada tur pertama mereka. Pada 1968 ia tampil sebagai seorang pengusaha dengan menyandang manager pribadi. Setelah tujuh tahun jatuh dan bangun, Amos merasa bahwa ia belum merealisasikan mimpi-mimpinya. Ia menghibur dirinya dengan membakar coklat dan kue-kue dan memberikannya kepada teman-temannya.

Ia berkata, “Itu suatu terapi. Saya sanggup melupakan semua hal yang buruk di sekitar saya.”

Teman-temannya memuji bahwa kue-kue yang dibuatnya begitu baik sehingga ia mesti menjualnya. Nama Wally’s Famous Amos bukan sekedar kue yang baik, tetapi sebuah brand industri kue yang baru. Namun Amos kemudian menempati halaman depan dua Majalah terkenal Time dan People pada 1977, karena kegagalan tim pengelola dan Amos kehilangan kontrol atas perusahaannya. Bahkan namanya pun ikut jatuh.

Namun Amos tidak putus asa. Ia bangkit pada 1993 dengan nama Uncle Noname, yang kemudian menjadi Uncle Wally’s, sekarang sebuah bisnis bernilai 30 juta dollar. Amos masih terlibat dalam usaha ini sebagai pemegang saham dan seorang pembicara.

Perusahaan Keebler kemudian mengambil alih Famous Amos dan membayar Famous Amos untuk mempromosikannya. Amos merebut kembali nama yang dulu hilang. Tentang hal ini, ia berkata, “Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk semua pengalaman, baik dan buruk. Anda tidak ke mana Anda akan pergi, tetapi saya dapat mengatakan sekarang bahwa tidak ada waktu yang keras, yang ada hanyalah kesempatan-kesempatan untuk bertumbuh.”

Sahabat, jatuh dan bangun dalam kehidupan itu sesuatu yang biasa. Ketika orang mengalami kejatuhan dalam hidup, hal itu menjadi kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Orang tidak boleh menggerutu atau marah terhadap keadaan jatuh itu. Justru orang mesti berani mensyukurinya, karena boleh belajar untuk bangun demi hidup yang lebih baik.

Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk tetap berjuang dalam hidup ini. Meski hidup ini terasa berat, namun kita mesti tetap bertahan. Mengapa? Karena kita tidak tahu ke mana kita sedang diarahkan oleh Tuhan. Kita mesti yakin bahwa Tuhan senantiasa mengarahkan kita ke suatu hidup yang lebih baik.

Karena itu, kita mesti berani menarik hikmah dari setiap peristiwa pahit yang sedang menerpa kita. Dengan modal iman, kita mencoba untuk bangkit dari keterpurukan kita. Kita mohon bantuan dari Tuhan, agar rahmatNya kita berhasil keluar dari pengalaman pahit itu.

Ketika kita berhasil keluar dari kesulitan hidup, kita akan mendapatkan banyak hal baik untuk perjalanan hidup kita. Saya yakin, pengalaman itu menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup kita selanjutnya. Orang beriman mesti berani belajar dari pengalaman pahit kehidupannya. Mari kita belajar dari kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk membahagiakan Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT/Tabloid KOMUNIO


1127

Meraih Kesuksesan dengan Bekerja Ekstra Keras

Apa yang akan Anda lakukan untuk meraih kesuksesan yang gilang-gemilang? Anda hanya bermimpi? Atau Anda berani bekerja ekstra keras?

Anda tentu mengenal Cher, atau paling kurang pernah mendengar namanya adalah penyanyi pop rock terkenal Amerika Serikat. Tahun 1960 hingga 1970, ia terkenal sebagai penyanyi pop rock dan televisi. Namun ia juga seorang pemain film pada era 1980-an. Sejumlah film ia bintangi seperti Silkwood, Mask, The Witches of Eastwick dan Moonstruck.

Anehnya, tahun 1990-an ia mengundurkan diri dari dunia hingar binger film dan musik. Tidak terdengar lagi namanya di blantika musik dunia. Demikian pula di dunia perfilman. Banyak orang bertanya-tanya tentang dirinya. Namun Cher begitu diam. Tidak ada kabar berita tentang dirinya.

Namun tiba-tiba ia muncul lagi di tahun 1999. Ia kembali ke akarnya, yaitu musik. Ia tampil dengan sebuah hit yang menggegerkan dunia. Lagunya adalah Believe. Lagu ini menjadi yang terpopuler dari penyanyi perempuan Amerika yang pernah ada. Lagu Believe berhasil terjual sebanyak 11 juta album. Lagu ini pun menempati tangga lagu nomor satu di 25 negara selama beberapa tahun.

Lebih hebat lagi, tiket untuk tournya selalu terjual habis. Dalam usia 52 tahun, Cher berhasil mengalahkan penyanyi-penyanyi pop terkenal pada waktu itu seperti Jennifer Lopez, Gloria Estefan dan Donna Summer.

Meski namanya semakin popular dengan hit Believe, Cher tetap rendah hati. Ia tidak menyombongkan dirinya. Bahkan ia mengajak para penyanyi muda untuk terus-menerus mengembangkan diri.

Sahabat, menjadi populer dan terkenal menjadi dambaan begitu banyak orang. Di zaman kini, begitu banyak orang ingin menjadi populer. Sayang, banyak dari mereka yang hanya ingin menjadi populer. Mereka kurang mau bekerja keras untuk merebut kepopuleran itu. Mereka hanya mengharapkan durian runtuh.

Kisah penyanyi Cher di atas memberi kita inspirasi untuk selalu bekerja keras dalam meraih popularitas. Cher tidak ragu-ragu untuk bekerja keras. Ia juga fokus dalam kariernya. Dengan demikian, ia mampu melakukan hal-hal yang spektakuler dalam hidupnya. Cher juga berani menarik diri untuk mempersiapkan hal-hal yang membantu dirinya untuk tampil lebih baik dan hebat.

Kita semua ditantang untuk bekerja ekstra keras, kalau kita ingin meraih kesuksesan dalam kehidupan ini. Untuk itu, dibutuhkan keberanian untuk bekerja keras. Orang yang tidak mau bekerja keras, hanya bermimpi dalam bayang-bayang. Bayang-bayang itulah yang menguasai diri manusia.

Orang yang mau sukses dalam hidupnya itu orang yang berani berkorban. Orang berani kehilangan keinginan-keinginannya untuk merebut sesuatu yang lebih besar. Sering keinginan-keinginan rendah menguasai diri manusia. Akibatnya, orang hanya berusaha untuk memenuhi keinginan-keinginan rendah dari dirinya. Orang tidak mau bekerja ekstra keras lagi. Orang berprinsip, yang penting keinginan-keinginan sudah terpenuhi.

Tentu saja prinsip seperti ini bukan prinsip yang baik dari orang beriman. Orang beriman berani mengorbankan kehidupannya demi meraih kesuksesan dalam hidupnya. Orang berani bekerja ekstra untuk merebut hal-hal yang baik bagi kehidupannya.

Untuk itu, orang beriman mesti selalu bekerja ekstra keras untuk meraih sukses yang gilang-gemilang. Namun kesuksesan itu mesti selalu diraih bersama Tuhan. Dengan demikian, kebahagiaan hidup menjadi penuh. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1126

02 Agustus 2014

Menciptakan Suasana Penuh Kasih


Apa yang akan Anda lakukan berhadapan dengan sesama Anda yang membutuhkan bantuan? Anda hanya mengulurkan tangan Anda dengan memberi barang-barang kebutuhannya? Atau Anda akan melakukan hal-hal yang lebih besar?

Wilma Glodean Rudolph lahir dengan sakit polio. Ia juga lahir prematur dengan berat dua kilogram. Selama lima tahun pertama, ia habiskan di tempat tidur. Lantas dari usia lima hingga sebelas tahun ia mesti menggunakan tongkat untuk berjalan. Namun ia punya senjata rahasia, yaitu ia memiliki sebuah keluarga yang sangat mencintai dirinya, termasuk 22 saudaranya dari dua perkawinan.

Saudara-saudaranya itu secara bergantian mengurut kakinya yang polio itu setiap hari. Sang Ibu, Blanche, menyopirinya setiap minggu sejauh 90 mil pergi pulang ke sebuah rumah sakit di Nashville, Tennessee (USA), untuk menjalani terapi. Kasih itu membuat Wilma semakin memiliki daya juang dan daya hidup.

Suatu hari Minggu, pada usia sebelas tahun, ia melepaskan tongkatnya untuk berjalan sendiri memasuki gereja. Dia dapat berjalan dengan baik. Peristiwa itu membuat Wilma semakin rajin untuk berlatih. Ia mulai bermain basket di sekolahnya. Saat duduk di bangku SMA, ia mampu bermain basket dengan baik. Ia berhasil membuat skor 49 point dalam satu pertandingan.

Ia pun beralih ke atletik. Ia berlatih di lintasan lari. Hari demi hari ia berlatih bersama pelatihnya. Ia kemudian menjadi bagian dari tim olimpiade Amerika Serikat. Ia terjun dalam dua olimpiade tahun 1956 dan 1960. Ketika terjun dalam Olimpiade Roma tahun 1960, ia menjadi perempuan tercepat di dunia. Saat itu, ia merebut tiga medali emas olimpiade. Ia menjadi perempuan Amerika Serikat pertama yang merebut tiga medali emas dalam satu olimpiade. Luar biasa.

Sahabat, cinta kasih mengalahkan segalanya. Ini yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Cinta kasih menjadi kekuatan yang ampuh dalam menghadapi berbagai persoalan dan kesulitan hidup. Ketika orang kekurangan cinta kasih, orang akan mengalami kesulitan dalam hidup ini.

Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa memiliki kasih yang besar kepada sesama kita. Kasih dari orang-orang terdekat telah menyelamatkan hidup Wilma Rudolph. Ia bangkit dari situasi hidupnya yang sulit. Kondisi hidup bersama yang baik telah menjadikan dia seorang bintang yang cemerlang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menciptakan banyak bintang kalau kita saling memberi dukungan. Kita saling mengasihi sebagai saudara. Bintang yang cemerlang tidak jatuh dari langit. Namun bintang itu tumbuh dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan. Ketika orang dapat melewati rintangan itu, orang mampu mengukir berbagai prestasi yang gemilang.

Hidup tanpa kasih akan mengalami kesulitan dalam meraih prestasi. Orang mengalami jalan buntu dalam kehidupannya. Orang hanya akan mengeluh setiap kali berhadapan dengan kesulitan-kesulitan hidup. Akhirnya hidup ini tanpa makna. Hidup ini hanya dipenuhi dengan berbagai beban yang sulit dilepaskan.

Karena itu, orang beriman mesti selalu menumbuhkembangkan cinta kasih dalam perjalanan hidupnya. Hanya dengan cinta kasih yang mendalam orang akan menemukan hidup ini memiliki makna yang indah dan mendalam. Cinta kasih mendorong manusia untuk saling memberi dukungan. Cinta kasih mendorong manusia untuk saling membahagiakan dalam hidup sehari-hari. Mari kita saling memberi dukungan sebagai bentuk kita saling mengasihi dalam hidup sehari-hari. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1125